Rabu, 11 April 2012

SERANGAN DI/TII ANTARA BOBOTSARI-KARANGREJA



Sekitar tahun 1958, 1959 dan 1961 masyarakat yang berdomisili disekitar wilayah Bobotsari sampai Karangreja dihantui oleh serangan tentara DI/TII yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo. Hal ini memang sangat memungkinkan, mengingat bahwa disebelas utara wilayah Bobotsari terdapat rangkaian pegunungan. Rangkaian pegunungan Kendeng ini kemudian menjadi jalur lalulintas dan tempat persembunyian para anggota gerombolan DI/TII dari kejaran TNI (khususnya dari Banteng Raiders) maupun Polisi (dari Brimob).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggota gerombolan DII/TII biasanya merampas harta benda milik rakyat. Oleh karena itu maka masyarakat yang tinggal di Karangreja, Tlahab, Dagan, Palumbungan, Limbasari dan seterusnya menjadi resah. Sehingga untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dari DI/TII, masyarakat didesa-desa tersebut secara bergotong royong membuat pagar keliling dari bambu sampai tiga lapis. Selain itu secara bergiliran para pria dewasa mengadakan ronda dan patroli kampung pada waktu malam hari.
Ancaman DI/TII tidak hanya dilakukan terhadap rakyat saja, dimana gerombolan DI/TII berusaha memaksa rakyat, bahkan melakukan tindak penculikan agar menjadi anggota. Terhadap instasi-intasi maupun pejabat pemerintah para anggota DI/TII melakukan aksi teror bahkan sampai aksi pembunuhan. Hal ini terjadi pada kantor kecamatan Karangreja yang pada saat itu berkedudukan didesa Tlahab Kidul dibakar, serta membunuh asisten wedana Sumarmo, tetapi istri beliu bersama putranya yang masih kecil dapat menyelamatkan diri dipekuburan siregol.
Terhadap ancaman dan aksi teror gerombolan DI/TII TNI dari Banteng Raiders dan Polri (Brimos) bersama-sama rakyat bersatu padu untuk menumpasnya. Pada aksi penumpasan tersebut TNI dan Brimos berhasil mengusir serta menembak mati anggota gerombolan DI/TII dipasar Sikandut desa Tahab Kidul yang terletak disebelas barat kecamatan (sekarang komplek SMP Negeri 3 Karangreja). Untuk menghormati perjuangan A.W. Sumarmo, maka namanya diabadikan pada sebuah jalan raya dikota Purbalingga, yaitu jalan A.W. Sumarmo. Kemudian Pemda Purbalingga membangun tugu (monumen) peringatan didesa Tlahab Kidul (sekarang komplek SMP Negeri 3 Karangreja).

Dikisahkan kembali oleh Bpk Rochman dan Bpk Saeroji sebagai saksi sejarah
Ditulis kembali oleh Saefuloh Al Masnun

Selasa, 10 April 2012

PERJUANGAN PEMUDA BOBOTSARI MENGHADAPI TENTARA NICA (BELANDA)


Pada hari Rabu Pon tahun 1948, kota Bobotsari dihancurleburkan oleh tentara Netherland Inidische Civil Administration (Belanda). Serbuan pasukan NICA tersebut bertujuan untuk menghancurkan pasukan Tentara Republik Indonesia yang mendapat dukungan dari masyarakat Bobotsari dan sekitarnya. Meskipun demikian, pasukan TRI yang mendapat dukungan dari rakyat bersama HISBULLAH tetap melakukan perlawanan terhadap tentara NICA.
Sedangkan laskar rakyat Bobotsari yaitu HISBULLAH yang dipimpin oleh kakak beradik Rowi dan Yusuf turut serta berjuangan melawan pasukan tentara NICA (1946-1947), meskipun pada akhirnya kedua orang tokoh tersebut menjadi korban. Untuk menghormati dan mengingat jasa-jasa beliu maka namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan dikota Bobotsari yaitu Jalan Rowi-Yusuf. Dengan gugurnya Rowi-Yusuf, bangkitlah Purnomo, seorang tokoh pemuda kota Bobotsari berusaha sekuat tenaga membangkitkan semangat para pemuda dengan mengadakan latihan-latihan kemiliteran. Salah satu latihan militer pada para pemuda adalah latihan baris berbaris, menggunakan senjata (senjata tiruan yang dibuat dari kayu dicat biru). Disela-sela latihan Purnomo berusaha membangkitkan para pemuda sambil menyanyikan sebuah syair lagu sebagai beikut :
Dengan senjataku ditangan kanan
Ikat pinggang penuh peluru, granat tangan
Kita maju menyerbu terhadap lawan
Sampai titik darah penghabisan
Hancur musnah mesti lenyap penjajahan
Tokoh-tokoh ulama sekitar Bobotsari seperti Kyai Tafjani, Kyai Mihroji dan para santri juga tidak ketinggalan memberikan dukungan terhadap pasukan TRI menghadapi tentara NICA. Para ulama membuat senjata bambu runcing dari pohon bambu gading dan bambu ori, kemudian diberi mantera sebagai bekal perjuangan rakyat menghadapi serangan tentara NICA.
Tidak hanya perjuangan senjata saja, rakyat Bobotsari bersatu padu berusaha menghambat pasukan NICA dengan cara menebang pohon untuk merintangi jalan-jalan yang ada diwilayah Bobotsari. Demikian pula jembatan sungai Longkrang didesa Tlagaya juga dihancurkan oleh para laskar rakyat. Peledakan terhadap jembatan-jembatan yang ada di Bobotsari dilakukan oleh para pemuda yang dipimpin oleh Kyai Mihroji, akan tetapi pada waktu akan melarikan diri melalui tepi sungai dihadang oleh tentara NICA didesa Karangtalun, sehingga sebagian besar pemuda menjadi korban, sedangkan sebagian pemuda bersama Kyai Mihroji dapat menyelamatkan diri. Kemudian para pemuda meracuni pasukan NICA ketika sedang makan dipasar dusun Simpangan, desa Pakuncen.
Sebagai tindak balas terhadap perjuangan para pemuda Bobotsari, tentara NICA/Belanda mengerahkan pasukannya dan didukung oleh pesawat tempur jenis Capung dan Cureng, kemudian menyerbu rakyat yang sedang belanja dipasar dusun Simpangan, desa Pakuncen. Untuk memperlancar kembali lalulintas pasukan NICA/Belanda, maka pelanda mengerahkan pasukan pembangun, guna membangun kembali jembatan sungai Longkrang didesa Tlagaya. Jembatan dibanguna dari batangan-batangan besi baja oleh pasukan pembangun yang rata-rata berbadan kekar dan bertenaga kuat.
Disi lain, ketika NICA/Belanda membumihanguskan kota Bobotsari, rakyat mengunggsi ketempat-tempat yang aman seperti gunung Tugel, gunung Kelir, dukuh Santi desa Palumbungan yang terletak disebelah utara desa Dagan. Tempat tinggal para pengungsi berpindah-pindah, hal ini terjadi kalau sudah diketahui oleh Anjing NICA. Anjing NICA adalah orang-orang pribumi yang menjadi mata-mata tentara NICA/Belanda
Sedangkan kegiatan pertanian dan perdagangan yang dilakukan oleh rakyat tetap berjalan, meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Hal ini dilakukan untuk menghindari patroli pasukan NICA/Belanda. Apabila pasukan NICA memergoki para pedagang yang menggunakan uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia), maka uang beserta barang dagangannya dirampas. Pasukan NICA melakukan patroli diantaranya menggeledah rumah rakyat yang ditinggal mengungsi, untuk mencari tempat persembunyian para pejuang maupun perlengkapan-perlengkapan militer. Jika ada rumah rakyat yang menyimpan perlengkanapan militer seperti sepatu, pakain seragam dan senjata, tidak segang-segang akan dibakar. Harga barang-barang dagangan pada saat itu berkisar antara 750 perak sampai 600 perak. Sedangkan barang dagangan yang sangat dibutuhkan oleh para pengunggsi yaitu minyak tanah sebagai bahan penerangan pada malam hari.
Antara tahun 1946 sampai 1949 sudah terselenggara, namun belum berjalan secara maksimal, karena sering terjadi perang. Sehingga kegiatan sekolah sering berpindah-pindah, bahkan dalam situasi perang sekolah harus tutup. Sarana pendidikan pada saat perang masih sangat sederhana, kegiatan sekolah dilaksanakan dirumah penduduk atau gubug sederhana, tempat duduk terbuat dari rangkaian bambu. Meja hanya ada satu itupun untuk guru, sdangkan siswa menulis menggunakan sabak (tanah liat padat yang dibakar) dan kapur. Setelah tahun 1951 pendidikan mulai berjalan normal kembali, karena keamaan sudah mulai kondusif.



Diceritakan kembali oleh Bpk Rochman dan Bpk Saeroji selaku saksi sejarah
Ditulis kembali oleh Saefuloh Al Masnun, S.Pd


Minggu, 08 April 2012

PERADABAN YUNANI KUNO

Sebelum membicarakan kebudayaan Yunani, secara singkat kita akan membicarakan
kebudayaan Kreta. Bangsa Kreta ini masih termasuk ras Indo-Jerman. Orang yang
menyelidiki kebudayaan Kreta adalah Dr. Arthur Evans. Ia berkesimpulan bahwa:
a kebudayaan Kreta berlangsung sekitar 3000 SM;
b. bangsa Kreta membuat makam berbentuk bulat;
c. terdapat peninggalan berupa jambangan (vas) dari batu yang indah, bekas istana di
Knosus, dan Labyrinth (tembok berkelok untuk pertahanan).
Kebudayaan Kreta berakhir sekitar tahun 1250 SM, mereka terdesak dan akhirnya
menyebar ke Palestina (disebut orang Philistin). Sebagai penguasa baru di Kreta adalah
orang Yunani yang menjadi pangkal kebudayaan Eropa.
Daerah Yunani terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan yang merupakan
kumpulan pulau-pulau di sekitar Laut Eonea, Laut Tengah, dan Laut Aegea. Daerah
Yunani di bagian selatan beriklim panas dan sejuk di musim dingin. Wilayah utara beriklim
dingin dan bersalju di musim dingin. Daerahnya tandus sehingga penduduknya hidup
secara berkoloni, selalu datang dari satu daerah ke daerah lain.
Daerah Yunani Utara dan Yunani Tengah dihubungkan oleh pegunungan, sedangkan
Yunani Tengah dengan Yunani Selatan dihubungkan dengan Tanah Genting Chorento.
Nenek moyang bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang mulai masuk ke Yunani
sekitar 1100 SM, sebagai penduduk aslinya adalah bangsa Yonia.
Bangsa Yunani terpecah menjadi tiga golongan, yakni
a. bangsa Doria, diam di Jazirah Peloponesos, ibu kotanya Sparta;
b. bangsa Yonia, diam di Jazirah Attica dengan ibu kota di Athena;
c. bangsa Aeolia, diam di Yunani Utara dengan ibu kota Olympia dan Delphi.
Meskipun terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar, namun bangsa Yunani
dapat dipersatukan oleh:
a. adanya kesatuan bahasa, yakni bahasa Yunani;
b. sama-sama memuja dewa Zeus sebagai dewa tertinggi Yunani;
c. adanya olimpiade (pekan olahraga) setiap empat tahun sekali untuk menghormati Zeus;
d. setiap orang Yunani mengenal cerita kepahlawanan hasil karya Homeros, yakni Ilias
dan Odisea;
e. kesatuan upacara nujum yang terkenal di Delphi.
Bangsa Yunani Kuno terpecah-pecah dan mendiami kota-kota merdeka yang memiliki
pemerintahan sendiri (merdeka). Negara kota ini dikelilingi oleh tembok sebagai pertahanan.
Pusat pemerintahan yang paling berkembang adalah Polis Sparta dan Athena.
Setiap polis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Otonomi, yaitu memiliki hukum sendiri.
b. Swasembada (autarki), yakni mandiri di bidang ekonomi.
c. Kemerdekaan politik.
Polis Sparta digariskan oleh Lycurgus sekitar 900 SM yang bersifat otokratis
militerisme. Badan legislatifnya disebut Eklesia. Masyarakat Sparta terdiri atas:
a. golongan penguasa, dipegang suku Doria;
b. golongan budak dan masyarakat bawah.
Suku Laconia dan suku Massina disebut Periciken, (peri artinya mengelilingi, ciken
artinya mereka). Jadi, mereka yang berdiam mengelilingi suku Doria. Sistem pemerintahan
Sparta menurut Lycurgus adalah
a. pemerintahan dipegang oleh dua raja;
b. Eklesia (dewan rakyat) bertugas menentukan perang, menyetujui rencana undangundang
dan memilih anggota Dewan Ephoroi;
c. Dewan Ephoroi beranggotakan lima orang yang bertugas sebagai dewan pengawas,
mengadili raja, dan membantu pemerintahan jika raja berperang;
d. Gerusia (Dewan Tua-Tua) sebagai penasihat raja;
e. Rakyat Sparta terbagi atas dua golongan, yaitu bangsa Doria sebagai kelas satu, dan
golongan militer sebagai golongan istimewa.
Polis Athena digariskan oleh Solon tahun 600 SM,
bersifat oligarki demokratis (pemerintahan yang dipegang
bangsawan). Untuk membina demokrasi, Clistenes menciptakan
sistem "ostracisme" atau sistem pecahan periuk, yakni
jika rakyat mengumpulkan pecahan periuk 1/5 jumlah
penduduk maka seorang raja dinyatakan tirani dan dibuang
ke hutan selama lima tahun. Jika sudah dapat mengubah
sikapnya, ia dapat dikembalikan sebagai raja di Athena. Di
Athena tidak ada kasta, semua rakyat sama haknya.
Pada tahun 594 SM, Solon membuat UUD yang isinya:
a. rakyat dibagi menjadi empat tingkat (golongan kaya,
agak kaya, tidak terlalu miskin, dan miskin);
b. semua laki-laki yang berumur dapat menjadi anggota
Eklesia;
c. larangan perbudakan, ekspor gandum, dan pembatasan
hak milik tanah.
Susunan pemerintahan Athena sebagai berikut.
a. Kepala pemerintahan disebut archon (raja
ada sembilan orang).
b. Boule (badan mirip dengan parlemen),
tugasnya menetapkan seorang menjadi archon,
meminta tanggung jawab archon, dan
menghukum archon yang bersalah.
c. Badan peradilan dipegang oleh Aeropagus
yang mengadili perbuatan yang bertalian
dengan pengkhianatan negara dan Haliaea
yang mengadili perkara perdata dan pidana
yang telah ditetapkan.
Athena semakin maju dan menjadi penguasa seluruh Yunani, kecuali daerah Sparta.
Dengan adanya Ostraca, kehidupan bernegara semakin tinggi, kesadaran pemimpin untuk
mengabdikan diri semakin besar, dan rakyat ikut serta dalam pembelaan negara. Yunani,
khususnya Athena, mencapai kejayaannya pada masa Pericles di mana hampir seluruh
Yunani di bawah Athena. Perdagangan maju meliputi gandum, anggur, minyak Zaitun,
kayu, tembaga, emas, dan perak semua menjadi ekspor negara. Kemajuan lain adalah
membangun kuil Parthenon di bukit Acropolis, hak pilih diperluas, Boule harus bersidang
empat kali dalam sebulan, dan munculnya ketetapan bahwa sebelum suatu undang-undang
berlaku harus dibahas dahulu.
Orang Yunani menyembah banyak dewa, antara lain, dewa Zeus (dewa tertinggi,
beristri dewa Hera); Apollo (dewa Seni dan ilmu pengetahuan), Palas Athena (dewa
kebijaksanaan), Ares (dewa perang), Aprodhite (dewa cinta dan kecantikan), Hermes
(dewa perdagangan), serta Pluto dan Hades (dewa kematian yang tinggal di neraka, dijaga
anjing Cerberus).
Masyarakat Yunani Kuno banyak menghasilkan tokoh ilmu pengetahuan.
a. Herodotus, ahli sejarah Yunani yang mengungkap sejarah Mesir Kuno dan menyatakannya
sebagai Hadiah Sungai Nil.
b. Thucydides, ahli sejarah yang menulis Perang Peloponesos.
c. Pythagoras, ahli ilmu pasti dengan dalil Pythagoras: jumlah kuadrat kedua sisi segitiga
siku-siku sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-sikunya.
d. Archimedes, ahli ilmu alam yang mengemukakan dalil Archimedes: bahwa berat benda
terapung sama dengan benda cair yang dipindahkan.
e. Hippocrates, ahli kedokteran yang menulis kitab Aphorismen dan Prognose yang
membentangkan mengenai sebab timbulnya penyakit dan cara mengobati. Ia mewariskan
sumpah dokter (kode etik kedokteran).
f. Homeros, ahli sastra kuno dengan hasil karya Ilias dan Odisea, menceritakan kehidupan
rakyat sehubungan dengan agama asli dan takhayul.
Ahli filsafat Yunani yang terkenal sebagai berikut.
a. Socrates (469 – 399 SM), mengajarkan filsafat etika, berpikir bebas dan jujur, serta
kebiasaan diskusi dan tanya jawab.
Karena dianggap meracuni anak muda, ia
dijatuhi hukuman mati tahun 399 SM.
b. Plato (427 – 346 SM), murid Socrates
yang menonjol. Ajarannya terpenting
adalah ide bahwa dunia yang berdiri
sendiri kedudukannya lebih tinggi dari
dunia yang kelihatan. Ajarannya tentang
negara ditulisnya dalam buku Republica:
negara yang baik adalah oligarki,
sedangkan yang jelek adalah tirani.
c. Aristoteles (427 – 346 SM), mengajarkan
filsafat logika. Logika memberi tuntunan
dalam mengambil kesimpulan melalui
cara berpikir yang runtut. Negara yang
baik adalah republik konstitusi, dimuat dalam bukunya Politica.




















3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)
Peradaban Eufrat dan Tigris dikenal dengan peradaban
Mesopotamia yang sekarang ini kawasan negara Irak.
Mesopotamia berasal dari kata mesos, artinya tengah, dan
potamos, artinya sungai. Mesopotamia diartikan daerah di
antara dua sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk
Persia. Jika daerah Mesopotamia dihubungkan dengan daerah
lembah Sungai Yordan, terbentuklah suatu "tanah bulan sabit
yang makmur" atau disebut The Fertile Crescent.
Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober – April sehingga
menjadi tanah yang subur. Pendukung kebudayaan Mesopotamia
terdiri atas bangsa Sumeria, Babilonia, Assiria, dan Babilonia
Baru.
a. Peradaban Sumeria
Orang-orang Sumeria mendirikan kekuasaannya sekitar
tahun 3000 SM di dekat Sungai Eufrat yang berpusat di Ur.
Bentuk pemerintahannya adalah kerajaan. Rajanya bergelar
Patesi dan berkuasa mutlak. Raja merangkap kepala agama,
kepala militer, dan memegang kekuasaan ekonomi negara.
Mata pencahariannya bercocok tanam. Bangsa Sumeria
mengikat hubungan dagang dengan bangsa Akadia yang
banyak menghasilkan kayu dan batu sebagai bahan bangunan.
Untuk memperlancar perdagangan dibuat jalan kafilah, yakni
jalan dagang yang menghubungkan antara Sumeria – Akadia
melalui Teluk Persia dengan pantai timur Laut Tengah.
Sistem kepercayaan orang Sumeria adalah menyembah
dewa Anu sebagai dewa langit, dewa Enlili sebagai dewa 
bumi, dan dewa Ea sebagai dewa air. Orang
Sumeria mengenal huruf paku yang terdiri dari
350 tanda. Hasil sastranya berupa wiracarita
kepahlawanan Gilgames. Mereka dapat membuat
rumah dan mengenal almanak, mengenal astronomi
untuk menghitung waktu, mengenal irigasi, mengenal bajak, serta lingkaran 360o.
Keruntuhan Sumeria sekitar tahun 2500 SM disebabkan serangan bangsa Akadia di
bawah Raja Sargon.
b. Peradaban Babilonia Kuno
Babilonia terletak di lembah Sungai Eufrat yang
berdiri sekitar tahun 2000 SM dengan ibu kotanya Babilonia
dan berbentuk kerajaan. Kekuasaan raja absolut, baik
sebagai kepala negara dan kepala agama maupun sebagai
kepala perekonomian. Babilonia Kuno mencapai puncak
kejayaan pada masa Raja Hammurabi yang mengeluarkan
Kitab Hammurabi sebagai undang-undang tertulis yang
pertama. Isinya 4.000 baris mengenai masalah pendidikan,
masalah hak milik, masalah keluarga, masalah tentara,
masalah perkawinan, dan masalah utang piutang.
Kitab ini ditempatkan di pinggir jalan berupa batu
yang tingginya 2 m. Undang-Undang yang memuat hukum
pidana bersifat pembalasan sesuai dengan pelanggaran
hukuman seimbang. Tujuan Kitab Hammurabi adalah
agar tidak terjadi tindakan sewenang-wenang para pejabat
negara. Hukuman bagi para bangsawan diperberat.
Teknologi kemiliteran sudah menggunakan kereta perang, pasukan menggunakan
helm tembaga, pasukan penggempur dilengkapi lembing, kapak, dan pedang.
Hasil budaya berupa Undang-Undang Hammurabi, mengenal astronomi, mengenal
astrologi, mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan, menggunakan bilangan 60 sebagai
hitungan dasar, ditemukannya bangunan berbentuk menara (ziggurat), serta adanya
surat perjanjian yang mengatur transaksi perdagangan.
Kepercayaannya adalah menyembah banyak dewa. Dewa Marduk dianggap
sebagai dewa tertinggi dan dewa penyelamat. Dewa Enlil dipuja sebagai dewa bumi dan
dewa kiamat serta penguasa air yang berkedudukan sebagai dewa pemelihara
(Wisnu) di bawah dewa Marduk.
c. Peradaban Assiria
Bangsa Assiria tinggal di lembah Eufrat dan Tigris, beribu kota Nineveh (900 SM).
Bangsa ini termasuk suka berkelana dan dikenal sebagai bangsa penggembala ternak.
Bangsa ini memiliki sifat yang kejam dan suka membunuh. Negara yang didirikan
berbentuk kerajaan di mana raja berkuasa mutlak. Bangsa ini suka perang sehingga
banyak musuhnya. Raja yang terkenal adalah
Ashurbanipal yang pada tahun 650 SM berhasil
menguasai Mesir. Untuk itulah bangsa Media, Persia,
dan Khaldea bersatu mengalahkan Assiria (612 SM).
Semua rakyatnya dibunuh, kota Nineveh dibakar sehingga
berakhirlah kekejaman Assiria.
Pertanian orang Assiria banyak menghasilkan
gandum, anggur, sayur mayur, dan perdagangan dianggap
rendah. Kepercayaannya menyembah banyak dewa. Dewa
Assur sebagai dewa matahari adalah dewa yang tertinggi
dan dilambangkan dengan roda, dewa ini sebagai
pelindung raja. Mereka percaya roh orang meninggal
akan hidup terus tetap dijaga, walaupun jasadnya telah meninggal. Oleh karena itu,
orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme yang mencerminkan
suasana kepahlawanan. Kemahiran meramal (astrologi) dimiliki bangsa ini dan
kemampuan astronomi sudah tinggi, yakni menghitung waktu setahun 365¼ hari.
d. Peradaban Babilonia Baru
Babilonia bangkit kembali dan dikenal sebagai
Babilonia Baru tahun 612 SM, pendukungnya bangsa
Khaldea dengan raja yang terkenal adalah Nebukadnezar.
Ia menyerbu Yerusalem dan memboyong semua orang
Yahudi sebagai budak Babilonia, ini yang disebut masa
pembuangan Babil.
Kepercayaan orang Babilonia Baru adalah
menyembah banyak dewa, seperti dewa Saturnus,
dewa Mars, dewa Venus, dan Pluto. Peninggalan seni
budayanya adalah Taman Bergantung, yakni taman di atas
bukit dilengkapi dengan flora dan fauna, menara Babil
yang menambah keindahan kota sebagai mercu suar bagi
pedagang yang menuju kota Babil, dan Jembatan Raja
yang menghubungkan kota Babil dengan Taman Bergantung. Mereka juga sudah
mengenal astronomi, almanak dan nama-nama planet. Selain itu, mereka memiliki ilmu
matematika untuk menghitung keliling dan luas lingkaran dengan 360o serta menghitung
waktu satu minggu ada 7 hari, satu hari ada 24 jam, dan tiap jam ada 60 menit. Bangsa
Babilonia runtuh disebabkan oleh serangan bangsa Media dan Persia tahun 530 SM.
4. Peradaban lembah Sungai Nil (peradaban Mesir Kuno)
Mesir adalah negara yang dilalui Sungai Nil yang bermata air di Danau Albert di
wilayah Negara Uganda. Ahli sejarah Yunani Herodotus mengatakan bahwa "Mesir
adalah hadiah Sungai Nil". Peradaban Mesir Kuno merupakan peradaban tertua di dunia,
diketahui dari penemuan batu Rosetta yang berhasil dibaca oleh sarjana Prancis, Champollion
pada 1822. Tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif (tulisan gambar). Tulisan tersebut
kemudian disederhanakan menjadi hieratik dan akhirnya menjadi demotik, menulisnya di
daun papirus dengan pena dari jerami.
Peradaban spiritual berupa pemakaman mayat dengan cara mendudukan mayat dalam
kubur dan dibalsem (mumi) agar tetap utuh, proses ini disebut hoeker bestafung. Orang
Mesir percaya orang mati hidup terus jiwanya maka jasadnya harus tetap utuh sehingga
jasadnya perlu diawetkan (mumi).
Susunan masyarakat Mesir sebagai berikut.
a. Raja (firaun) dan keluarganya d. Para bangsawan
b. Pedagang /pengusaha e. Petani
c. Kaum buruh f. Para budak
Semua budak wajib melayani golongan di atasnya sehingga sangat menderita. Mata
pencaharian penduduk Mesir adalah bercocok tanam menghasilkan gandum dan kapas
serta berdagang. Orang Mesir menyembah banyak dewa. Dewa Ra/Re adalah dewa
matahari dan tertinggi sebagai sumber
kehidupan. Dewa Osiris adalah dewa
peradilan di alam baka yang dianggap dewa
air dan dewa tanah. Dewa Isis adalah dewa
angin yang berdiam di Sungai Nil. Orang
Mesir percaya pada binatang keramat
seperti burung Elang sebagai penghubung
manusia dengan dewa matahari. Lembu
dianggap sebagai binatang penyangga
dunia. Hewan-hewan yang hidup di sungai
Nil dianggap membawa kesuburan.
Kerajaan Mesir berhasil dipersatukan oleh
Firaun Menes sehingga ia dilambangkan
sebagai raja bermahkota kembar (Nesutbitti).
Sistem kalender Mesir kuno ada 12 bulan, antara tahun bulan dan matahari selisih lima
hari. Mesir memperdagangkan gandum, keramik, dan kapas. Pusat perdagangan di Thebe,
Memphis, dan Al Amarna.
Raja Mesir dianggap dewa oleh rakyatnya. Rajanya
bergelar Firaun dan ibu kota kerajaannya di Memphis.
Pemerintahan Mesir kuno dibagi menjadi tiga.
a. Mesir Kuno (3400 SM – 2160 SM)
Raja Mesir Kuno adalah Menes yang berhasil
menyatukan Mesir dari perang saudara sehingga Mesir
dianggap mulai aman.


b. Mesir Pertengahan (2160 SM – 1788 SM)
Ibu kota Mesir pada masa ini di Thebe, rajanya
bernama Sesotris III. Ia berhasil mempersatukan
Mesir kembali dari perang saudara. Ia berusaha
memperluas wilayah ke Palestina dan Sudan.
Setelah diganti Menemhet III, Kerajaan Mesir
semakin maju pertaniannya. Mereka sudah
mengenal teknologi mengeringkan rawa untuk lahan
pertanian. Mesir Pertengahan mundur karena
serangan Hykos yang gemar berperang.
c. Mesir Baru (1500 SM – 1100 SM)
Dengan pengalaman serangan Hykos dari Asia,
rakyat Mesir sadar dan bangkit di bawah Raja
Ahmosis I dan mengusir Hykos dari Mesir sehingga berdirilah Mesir Baru yang kuat
dan berlangsung sampai tahun 1100 SM. Rakyat Mesir diajak menyembah Dewa
Amon dan oleh Raja Thutmosis III dibangun rumah dewa Amon Re di kota Karnak dan
Luxor. Setelah diganti oleh Raja Amenhotep IV, rakyat Mesir mulai menganut
monoteisme, yakni hanya menyembah dewa Amon yang digambarkan sebagai bulatan
Matahari dianggap universal.
Keruntuhan Mesir disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Serangan bangsa Assiria pada tahun 672 SM.
b. Serangan dari Persia.
c. Diserang Macedonia di bawah Iskandar Zulkarnaen.
d. Jatuh ke tangan Romawi di bawah Oktavianus.
e. Dikuasai oleh Inggris.