Dukuh Watu Tumpang merupakan wilayah
desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari. Letaknya disebelah utara dukuh Mujan,
menyeberangi sungai Klawing. Pedukuhan ini merupakan daerah perbukitan, dimana
pada ujung puncak sebelah barat tepatnya ditebing sungai Klawing, terdapat
bangunan batu besar. Bangunan batu besar ini oleh penduduk setempat disebut “Watu
Tumpang,“ namun jika dilihat dari keadaan yang sesungguhnya menyerupai
punden berundak-undak. Sehingga daerah perbukitan tersebut, oleh penduduk
sekitarnya diberi nama “Watu Tumpang.”
Mengingat letaknya yang sejajar dengan dukuh
Mujan, maka antara kedua bangunan tersebut saling berhubungan. Meskipun
kegunaannya berbeda, namun fungsinya sama yaitu untuk memuja arwah nenek
moyang. Kegunaan batu menhir adalah untuk mengikat hewan kurban, sedangkan batu
berundak digunakan untuk melakukan upacara pemujaan.
Bangunan ini terdiri dari tiga buah
batu kali yang disusun berundak-undak, menghadap kearah timur. Pada batu bagian
bawah berukuran besar dan merupakan pondasi alam yang sangat kuat dengan
permukaan bagian atasnya rata. Pada permukaan bagian atas batu tersebut,
disebelah timurnya dibiarkan kosong, sedangkan disebelah barat digunakan untuk
meletakkan dua buah batu. Tiap-tiap susunan batu mempunyai bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda. Pada susunan kedua terdapat batu berukuran sedang dengan
permukaan rata, sehingga dapat digunakan untuk meletak batu ketiga. Sedangkan
pada susunan ketiga terdapat batu terakhir yang berukuran kecil.
Apabila dihubungkan dengan sistim
kepercayaan yang dianut oleh manusia purba, maka bangunan ini melambangkan
tingkatan alam kehidupan manusia yang berbeda-beda. Susunan batu bagian bawah
melambangkan kehidupan manusia pada alam dunia yang masih bersifat keduniawian
dan masih rendah tingkatannya. Pada susunan batu kedua melambangkan kehidupan
manusia pada alam antara, dimana arwah
para leluhur merupakan roh halus
yang belum mencapai tingkat
kesempurnaan, sehingga dianggap menempati batu, kayu, binatang dan
tempat-tempat keramat. Sedangkan pada susunan batu ketiga melambangkan
kehidupan arwah manusia yang sudah mencapai kesempurnaan dan menempati alam
maya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar