Pada
masa perundagian, pembuatan barang-barang gerabah makin maju dan kegunaan
gerabah semakin meningkat. Meskipun barang-barang dari perunggu dan besi memiliki
peranan sangat penting, akan tetapi gerabah pun masih sangat penting dan
fungsinya tidak dapat digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam. Pada
umumnya gerabah dibuat untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari, selain itu gerabah
seperti tempayan digunakan sebagai tempat bekal kubur, tempat sesaji, tempat
untuk menempatkan tulang-tulang, tempat untuk menyimpan ari-ari bayi yang baru
lahir. Cara pembuatan gerabah pada masa
perundagian lebih maju jika dibandingkan pada masa bercocok tanam. Dengan
adanya kebiasaan ini menunjukan bahwa teknik pembuatan gerabah lebih tinggi. Bukti-bukti
peninggalan benda-benda gerabah ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi),
Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Sapakka (Sulawesi
Tengah) dan sekitar bekas danau Bandung. Di Indonesia penggunaan roda putar dan
tatap batu dalam pembuatan barang gerabah berkembang lebih pesat dalam masa
perundagian (logam), bahkan di beberapa tempat masih dilanjutkan sampai
sekarang. Dari temuan benda-benda
gerabah di Kendenglembu dapat diketahui tentang bentuk-bentuk periuk yang
kebulat-bulatan dengan bibir yang melipat ke luar. Menurut dugaan para ahli,
gerabah semacam itu dibuat oleh kelompok petani yang selalu terikat dalam
hubungan sosial ekonomi dan kegiatan ritual. Karena teknik pembuatan gerabah lebih
mudah memberi bentuk maupun seni hias. Selain
ditemukan barang-barang gerabah, di Kalimantan Tenggara (Ampah) dan Sulawesi
Tengah (Kalumpang, Minanga Sipakka) ditemukan pula alat pemukul kulit kayu dari
batu. Kagunaan alat ini ialah untuk menyiapkan bahan pakaian dengan cara
memukul-mukul kulit kayu sampai halus. Alat pemukul kulit kayu sekarang masih
digunakan di Sulawesi. Di desa Buni,
Bekasi, Jawa Barat ditemukan gerabah dari masa perundagian, bersama-sama dengan
tulang-tulang manusia. Selain gerabah, ditemukan pula beliung persegi,
barang-barang dari logam dan besi. Warna gerabah yang ditemukan adalah
kemerah-merahan dan keabu-abuan. Gerabah juga ditemukan di Bogor (Jawa Barat),
Gilimanuk (ujung barat pulau Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo
(Sumba), dan Anyer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar