Masuknya
pengaruh agama Islam ke Nusantara, sampai sekarang masih menjadi perbedaan
pendapat dikalangan para ahli sejarah. Secara garis besar ada dua pendapat
dengan argumentasi sendiri-sendiri, yaitu :
A. Agama
Islam pertama kali masuk ke Nusantara mulai abad VII Masehi. Pada abad pertama dimulai
penyebaran agama Islam dari jajirah Arab, agama Islam juga disebarkan secara
langsung diluar jajirah Arab, khususnya di Nusantara. Pendapat ini didukung
oleh berita dari Cina yang menceritakan bahwa Raja Ta-Shih meletakkan kantong
berisi emas ditengah-tengah jalan kerajaan Kalingga yang ketika itu diperintah
oleh Ratu Shima. Para sarjana menyetujui argumentasi mengenai istilah Ta-Shih
yang mengarah pada pengertian tentang kelompok orang-orang Arab. Dengan
demikian, kalau dugaan ini betul, artinya sudah ada orang-orang Arab yang
menginjakkan kakinya dibumi Nusantara pada waktu itu. Artinya, berita dari Cina
tersebut secara jelas menceritakan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara sejak
abad ke VII, tepatnya dikerajaan Kalingga.
B. Agama
Islam masuk ke Nusantara sekitar abad XI Masehi sampai abad XIII Masehi.
Pendapat ini didasarkan pada bukti-bukti arkheologi seperti Batu Tulis Lobu Tua (Barus, Aceh) yang berangka
tahun 1088. Dugaan mengenai orang-orang Arab di Nusantara didukung oleh kitab Chau Ju Kou atau Khou Ku Fei yang
diterbitkan pada tahun 1178 Masehi. Salah satu keterangan dari kitab tersebut
adalah mengenai dua tempat tinggal orang-orang Ta-Shih di Asia Tenggara, yaitu Feloan (Kuala Brang dipinggir
sungai Trengganu) dan Sumatera Selatan. Selain itu, pendapat kedua ini juga
didukung oleh berita dari Marco Pollo dan Ibnu Batuta yang berasal dari tahun 1297 Masehi. Diperkuat pula oleh bukti
arkheologis berupa batu nisan makan Sultan Malik Al Saleh, di Aceh yang berangka tahun 1297.
Berdasarkan dua
pendapat tadi, dapat disimpulkan bahwa masuknya agama Islam ke Nusantara
dimulai pada abad ke VII Masehi. Tetapi bukti-bukti yang mendukung pendapat
pertama ini hanya berupa keterangan mengenai orang-orang Arab dan pemukiman
Arab, yang sebenarnya adanya orang-orang Arab tersebut membuktikan adanya
koloni orang yang sudah masuk Islam diantara penduduk Nusantara. Dengan
demikian, penyebaran agama Islam sudah dirintis sejak abad ke VII Masehi. Sedangkan
pada sekitar abad XI Masehi sampai abad XIII sudah muncul kekuatan politik
Islam di Nusantara yaitu dengan berdirinya kerajaan
Perlak dan kerajaan Samudra Pasai.
Menurut dua
pendapat tadi, ada petunjuk bahwa Islam sudah ada di Nusantara sebelum kerajaan
Majapahit berdiri yang disebarkan oleh para ulama yang menjadi pedagang.
Penyebaran agama Islam oleh ulama dan pedagang, seperti yang dilakukan oleh Fatimah binti Maimun yang meninggal dunia di
Leran, Gresik pada tahun 1082 Masehi. Selain itu ada kemungkinan bahwa Islam
masuk ke Jawa Timur sebelum Fatimah binti Maimun datang.
Berdasarkan
penelitian Dr. Prijono dan Aboebakar, agama Islam masuk ke Jawa Timur pada tahun 1292 Masehi, sebelum jaman Raden Wijaya yang mendirikan kerajaan Majapahit.
Bahkan berdasarkan bukti arkheologi bahwa diwilayah Tralaya
ditemukan dua batu nisan sebelum Majapahit berdiri, pada tahun 1281.
Berita Tionghoa
berasal dari tahun 1416 menyebutkan bahwa dipulau Jawa sudah banyak pendatang
yang memeluk agama Islam, sedangkan penduduk asli Jawa Timur masih menganut
agama Hindu. Dengan begitu di Majapahit sudah ada tokoh-tokoh, pejabat dan
bangsawan Majapahit yang sudah masuk Islam. Hal ini dibuktikan oleh situs kubur
Islam didusun Soka, desa Karangsari, kecamatan Rejotangan, kabupaten
Tulungagung. Sedangkan letak situs tersebut disebelah utara tepi sungai Coban.
Menurut cerita yang dipercaya oleh masyarakat setempat, ketika Mas Fatah
membuka hutan disebelah utara sungai Coban, sudah ada makam Mbah Demang.
Perlu diketahui
bahwa usia situs kubur Islam Soka, usianya sudah sangat tua yaitu sejak akhir
Majapahit dan awal kerajaan Demak. Buktinya ada dua peninggalan berupa prasasti dan batu yoni
yang terdapat ada areal makam yang sangat luas. Pada areal makam juga terdapat
batu nisan makam Raden Mas Fatah yang
bertuliskan huruf Arab. Sebelah utara areal makam juga ditemukan tumpukan
bata-bata kuno, yang oleh masyarakat sekitar dianggap sebagai pondasi masjid.
no
|
abad
|
tahun
|
bukti sejarah Islam
|
1
|
11
|
1082
|
Batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jatim
Fatimah seorang ulama dan pedagang Islam dari Arab
|
2
|
11
|
1088
|
Batu tulis Lobu Tua (Barus, Aceh)
|
3
|
12
|
1178
|
Kitab Chau Ju Kou atau Khou Ku Fei
|
4
|
13
|
1281
|
Batu nisan Tralaya
|
5
|
13
|
1292
|
Islam masuk di Jawa Timur, sebelum Raden Wijaya mendirikan
kerajaan Majapahit
|
6
|
13
|
1297
|
Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh di Aceh
Berita Marco Pollo dan Ibnu Batuta
|
7
|
15
|
1416
|
Berita Tionghoa mengenai masuknya agama Islam di Jawa Timur
|
abad
|
tahun
|
abad
|
tahun
|
||
1
|
1
|
100
|
12
|
1101
|
1200
|
2
|
101
|
200
|
13
|
1201
|
1300
|
3
|
201
|
300
|
14
|
1301
|
1400
|
4
|
301
|
400
|
15
|
1401
|
1500
|
5
|
401
|
500
|
16
|
1501
|
1600
|
6
|
501
|
600
|
17
|
1601
|
1700
|
7
|
601
|
700
|
18
|
1701
|
1800
|
8
|
701
|
800
|
19
|
1801
|
1900
|
9
|
801
|
900
|
20
|
1901
|
2000
|
10
|
901
|
1000
|
21
|
2001
|
2100
|
11
|
1001
|
1100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar